Daun kelor

Anda tau daun kelor anak muda? Yah, paling tidak dunia ndak selebar daun kelor. Atau dahulu kala ada setan yang sering memburu wanita belia, seperti yang terpampang disamping ini, yang orang2 sering menyebutnya KELOR IJO. kelor yang asalnya hanya merupakan tanaman pagar atau batas tanah ataupun perambat tanaman (lada, sirih, dan sebagainya), sekarang berubah menjadi tanaman bernilai ekonomi yang diminati pengusaha luar negeri antara lain Jepang, tetapi juga peribahasa “dunia tidak selebar daun kelor” ternyata menjadi “pohon kelor merambah bisnis dunia”.Minat pengusaha Jepang untuk membuka kebun kelor seluas 10.000 ha karena mereka membutuhkan hasil dari tanaman tersebut untuk bahan kosmetika, obat-obatan sampai ke minyak goreng dan pelumas, terutama dari daun dan bijinya.

Menurut sejarahnya, tanaman kelor atau marongghi (Moringa oleifera), berasal dari kawasan sekitar Himalaya dan India, kemudian menyebar ke kawasan di sekitarnya sampai ke Benua Afrika dan Asia-Barat.

Sebagai tanaman berkhasiat obat, tanaman kelor mulai dari akar, batang, daun, dan bijinya, sudah dikenal sejak lama di lingkungan pedesaan.

Sejak awal tahun 1980-an oleh Jurusan Teknik Lingkungan ITB, biji kelor digunakan untuk penjernihan air permukaan (air kolam, air sungai, air danau sampai ke air sungai) sebagai pengendap (koagulans) dengan hasil yang memuaskan.

Disamping itu, manfaat lain dari batang bersama daun kelor, umumnya digunakan sebagai “alat” untuk melumerkan atau menon-aktifkan “kekuatan magis” seseorang, yaitu dengan cara disapu-sapukan ke bagian muka ataupun dijadikan “alat tidur”, misal seseorang yang tahan terhadap pukulan, bacokan, bahkan tidak mempan oleh terjangan peluru, maka dengan cara disapu-sapukan ke bagian tubuhnya, ataupun dijadikan alas tidurnya, atau ada pula air tanaman kelor disiramkan ke seluruh tubuhnya, maka kekuatan magis tubuhnya akan lumer atau hilang.

Hal yang sama juga kepada orang tua, umumnya pada zaman dulu yang memiliki “ajimat” sehingga kalau mau meninggal akan susah sekali, maka dengan menggunakan tanaman kelor, akan dapat dibantu untuk memudahkan kematiannya tersebut.

Nah sekarang anak muda, kenapa eyang kakung itu susah meninggalnya?mungkin tim dokter belum berpikir cara yang efektif untuk menyembuhkan eyang dari penderitaan, yaitu dengan menggepyokan daun kelor ke tubuh eyang kakung. 90% dijamin pasti manjur dan beliau tidak usah menderita lagi. ya to anak muda??